BSIP BERKARYA: DISKUSI DAN BEDAH BUKU “SUMBER HARA TANAMAN BERBAHAN BAKU LOKAL”
Selasa 30 April 2024, BPSI Tanah dan Pupuk bekerjasama dengan Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian, dan BPSI Tanaman Sayuran menyelenggarakan kegiatan diskusi dan bedah buku “Sumber Hara Tanaman Berbahan Baku Lokal” yang bertempat di BPSI Tanaman Sayuran, Lembang, Jawa Barat.
Acara dibuka langsung oleh Kepala Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian Kementan Muchlis, SE., M.Si. “Ilmu bila tidak ditulis akan hilang” begitu yang disampaikan oleh Muchlis dalam sambutannya. Dengan demikian Pustaka Kementan sangat menyambut baik bagi pihak-pihak yang ingin menerbitkan buah pemikirannya dalam bentuk buku.
Bertindak selaku narasumber adalah Dr. Ladiyani Retno Widowati, M.Sc, yang juga sebagai Kepala BPSI Tanah dan Pupuk, sekaligus penulis buku. Dalam paparannya, disampaikan bahwa sensus pertanian 2013 oleh BPS menunjukkan bahwa terdapat tiga pola petani dalam penggunaan pupuk, dengan proporsi:
1. Hanya menggunakan pupuk anorganik sekitar 86,41%
2. Menggunakan pupuk anorganik dan organik 13,5%
3. Hanya menggunakan pupuk organik 0,07%
Pola ini menunjukkan bahwa sebagian besar petani belum tertarik menggunakan pupuk organik atau belum paham akan sumber-sumber hara dari sekitar. Selain itu hal ini menjadi tantangan bagi praktisi pertanian untuk melakukan sosialisasi dan pendampingan dalam penggunaannya.
Buku ini menekankan pada sumber hara yang didapatkan dari lingkungan sekitar atau bahan baku lokal. Kemudian apakah yang dimaksud dengan sumber hara? Dalam paparannya Ladiyani menyampaikan bahwa sumber hara merupakan semua bahan atau material yang mengandung unsur hara esensial dan benefisial yang dapat berasal dari bahan mineral, bahan organik dan udara. Diharapkan kita dapat mengutamakan sumber hara yang ada (insitu), kemudian dilakukan rekayasa untuk sumber hara tersebut agar dapat dimanfaatkan bagi tanaman.
Mengamini pernyataan Kepala Pustaka bahwa ilmu harus didokumentasikan, narasumber sekaligus penulis buku menyampaikan penyusunan buku ini juga bertujuan untuk memancing kreatifitas generasi muda di BPSI Tanah dan Pupuk.
Narasumber lainnya pada kegiatan ini adalah Dr. Ema Trinurani Sofyan, SP., MP. (Dosen Fakultas Pertanian UNPAD). Dalam pembahasannya terkait bedah buku ini, beliau mengupas mengenai beberapa hal di antaranya mengenai isu lingkungan dan keberlanjutan yang menguatkan alasan pemilihan terhadap alternatif sumberdaya atau bahan baku lokal tersebut. Selain itu, beliau juga memberi masukan mengenai penambahan unsur mikro Cl dan Ni pada Bab 2 buku. Masukan lain terkait cara pemanfaatan atau pengolahan serta aplikasi di lapangan untuk bahan-bahan lokal yang disebutkan dalam isi buku.
Bab 3 pada buku membahas potensi pengembangan, untuk analisa komprehensif, disarankan menggunakan kerangka SWOT, dengan demikian pembaca dapat menilai potensi sekaligus memahami aspek lain yang dapat mempengaruhi keputusan dan strategi pemilihan bahan lokasl tersebut.
Dihadiri oleh sekitar 350 orang yang terdiri dari 300 peserta online dan 50 peserta offline, acara berjalan dengan sangat interaktif. Peserta terdiri dari widyaiswara, penyuluh, kelompok tani dan masyarakat umum lainnya. Diharapkan dengan adanya kegiatan seperti ini, lebih banyak lagi buah pemikiran dan ilmu pengetahuan yang diimplementasikan dalam bentuk buku dan publikasi lainnya. (KZ, RR, AFS, M.Is, Mtm).